Iklim Fisis
v Iklim
Fisis adalah iklim yang pembagiannya didasarkan pada kenyataan kondisi
sebenarnya suatu daerah yang disebabkan pengaruh lingkungan alamnya.
v Faktor-faktor lingkungan alam itu sebagai
berikut.
a) Pengaruh
daratan yang luas.
b) Pengaruh
penutup lahan (vegetasi).
c) Pengaruh
topografi (relief).
d) Pengaruh
arus laut.
e) Pengaruh
lautan.
f) Pengaruh
angin.
v Iklim
Fisis dapat dibedakan menjadi sebagai berikut.
a) Iklim
laut (maritim).
Iklim laut berada di daerah (1)
tropis dan sub tropis; dan (2) daerah sedang. Keadaan iklim di kedua daerah
tersebut sangat berbeda.
Ciri iklim laut di daerah tropis dan
sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
a. Suhu rata-rata tahunan rendah;
b. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c. Banyak awan, dan
d. Sering hujan lebat disertai badai.
a. Suhu rata-rata tahunan rendah;
b. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c. Banyak awan, dan
d. Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah
sedang, yaitu sebagai berikut:
a. Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b. Banyak awan;
c. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
a. Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b. Banyak awan;
c. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak
dan
tiba-tiba.
b) Iklim
darat (kontinental).
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan
di daerah sedang.
Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai
lintang 40, yaitu sebagai berikut:
a. Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil; dan
b. Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan.
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a. Amplitudo suhu tahunan besar;
b. Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim
a. Amplitudo suhu tahunan besar;
b. Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim
dingin
rendah dan;
c. Curah hujan sangat sedikit dan
jatuh pada musim panas.
c) Iklim
dataran tinggi.
Iklim ini terdapat di dataran tinggi
dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
a. Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b. Udara kering,
c. Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d. Jarang turun hujan.
a. Amplitudo suhu harian dan tahunan besar;
b. Udara kering,
c. Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah; dan
d. Jarang turun hujan.
d) Iklim
gunung dan pegunungan.
Iklim gunung terdapat di dataran
tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
a. Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b. Terdapat di daerah sedang;
c. Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d. Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
a. Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi;
b. Terdapat di daerah sedang;
c. Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil;
d. Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah
bayangan
hujan;
e. Kadang banyak turun salju.
e) Iklim
musim (muson).
Iklim ini terdapat di daerah yang
dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah
sebagai berikut:
a. Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan
a. Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan
hujan
b. Setengah tahun berikutnya bertiup
angin barat yang kering dan
akan
menimbulkan musim kemarau.
Iklim Matahari
·
Sistem penggolongan iklim Matahari didasarkan
atas gerakan semu tahunan Matahari antara lintang 23½°LU–23½°LS.
·
Daerah daerah yang terletak di antara garis
lintang tersebut menerima intensitas penyinaran Matahari yang maksimal,
sehingga rata-rata suhu udara harian dan tahunannya tinggi. Adapun
wilayah-wilayah lainnya mendapat penyinaran Matahari secara bervariasi. Oleh
karena itu, dalam sistem klasifikasi iklim Matahari, posisi lintang suatu
tempat sangat menentukan tipe iklimnya.
·
Iklim Matahari disebut juga iklim pasti
karena letak garis lintang sudah pasti tidak berubah-ubah. Iklim Matahari
merupakan iklim yang penentuannya berdasarkan banyaknya sinar Matahari yang
diterima oleh Bumi. Daerah yang paling banyak mendapatkan sinar panas Matahari
adalah daerah yang terletak antara 0°–23,5°LU dan 0°–23,5°LS. Dengan adanya
gerak semu Matahari, daerah ini mendapat panas yang tinggi sepanjang tahun.
Daerah yang letaknya semakin jauh dari katulistiwa mendapatkan panas Matahari
yang semakin sedikit. Oleh karena itu, semakin tinggi garis lintang, daerah
tersebut semakin dingin.
